Bawang merah (Allium
cepa) merupakan salah satu Tanaman
bernilai ekonomi tinggi dan sudah sejak lama dibudidayakan oleh petani Kedungadem ,dan
berkembang pesat sejak tahun 2007 terutama di Desa Pejok dan Desa Duwel dan
sudah merupakan tanaman pokok selain tanaman pangan. saat ini tanaman bawang
merah telah mencapai luas 1650 hektar yang tersebar di 16 Desa
Kecamatan Kedungadem
merupakan daerah tadah hujan dengan
Topografi kemiringan 30 derajat .Dan merupakan salah satu wilayah di Kabupaten
Bojonegoro sebagai sentra tanaman bawang
merah yang dibudidayakan di musim
penghujan yaitu antara Bulan Oktober sampai dengan Bulan Mei sebanyak dua kali
musim tanam .
Berikut
sekilas langkah-langkah yang dilakukan oleh petani di dalam
berbudidaya bawang merah.
1. Pengolahan Tanah
Pengolahan
tanah dilakukan saat hujan telah turun beberapa kali dan tanah sudah cukup basah dengan cara dicangkul atau gancu
atau juga bisa dibajak pakai Hand
Traktor.selanjutnya tanah di olah lagi dengan dicangkul ke dua atau diolah pakai
cultivator sampai tanahnya genbu,.sambil pengolahan tanah kedua ini disebarkan
pupuk organik sebanyak 2 ton per hektar.
Selanjutnya dilakukan
pembuatan guludan/bedengan. Guludan/bedengan dibuat dengan lebar 1-1,2 meter dengan
panjang sesuai petak sewah. Tinggi guludan 30 cm serta dibuatkan parit dengan
lebar 40 -50 cm.
2.Pembenihan dan Penanaman
Sampai saat
benih yang ditanam masih didatangkan dari luar daerah,dan baru 10 % petani
mengusahakan benih sendiri di musim tanam I dan 20 % di musim tanam ke II. sedangkan
Varietas yang cocok di usahakan adalah Bauji dan Manjung. Kebutuhan benih untuk setiap hektar sebanyak 1 ton
Penanaman dilakukan
setelah tanah betul –betul basah , tanah guludan bagian atas diratakan kemudian
dibuat alur kecil sedalam 5 cm. Dengan
jarak antar alur 15-20 cm.
Benih/umbi yang telah dipilih dipotong ujungnya 1/3
bagian . Pada saat tanam, bagian umbi
bibit yang telah siap tanam dibenamkan ke dalam permukaan tanah tetapi pucuk
umbi usahakan jangan tertutup tanah. Dengan jarak tanam antar baris 10-15 cm.
Untuk
mengurangi pertumbuhan gulma petani menyemprot dengan herbisida pra tumbuh.
3. Pemupukan
Pupuk dasar diberikan dengan cara disebar
sebelum guludan bagian atas diratakan
agar pupuk dasar bercampur dengan tanah guludan bagian atas dengan dosis
150 Kg.pupuk NPK dan !00 KG.Pupuk SP 36.
Pemupukan susulan dilakukan 2 kali yaitu:
- Saat Tanaman
berumur 2 minggu : 25 kg Urea + 50 kg ZA+50 kg Kcl +NPK 100 Kg. - Saat Tanaman
umur 4 minggu : 50 kg ZA+50 kg KCl +100
Kg NPK. Dicampampur secara merata semua jenis pupuk tersebut dan diaplikasikan
di sekitar rumpun atau garitan tanaman.
4.
Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan dilakukan umur 20 HST dan dilakukan secara
manual dengan mencabut dan membuang
gulma yang ada di sekitar tanaman. Kemungkinan gulma dijadikan inang hama untuk
peletakan telur ulat yang nantinya menyerang bawang merah. Pada saat penyiangan
dilakukan pengambilan telur ulat bawang dan daun yang terserang ulat untuk di musnahkan.
Dilakukan pendangiran dan pembubunan, yaitu tanah di sekitar tanaman didangir
dan dibumbun agar perakaran bawang merah selalu tertutup tanah. Selain itu
bedengan yang rusak atau longsor perlu dirapikan kembali dengan cara memperkuat
tepi guludan dengan tanah longsoran yang berasal dari guludan.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama yang sering
menyerang adalah
1. Ulat Bawang
Cara
pengendaliannya dengan cara manual yaitu mengambil
telur- telur dan daun yang
terserang dari rumpun tanaman dan
dimusnahkan. Apabila serangan sudah diambang ekonomi maka dikendalikan dengan cara penyemprotkan insektisida.
2. Ulat tanah
Ulat ini berwarna
coklat-hitam menyerang tanaman bawang merah dengan cara memakan bagian bagian titik
tumbuhnya dan tangkai kelihatan rebah karena dipotong pangkalnya. Cara pengendalianya juga disemprot dengan
Insektisida.
Penyakit yang yang
sering menyerang pada awal pertumbuhan adalah
1. penyakit layu
Fusarium.
Gejala
serangan penyakit ini ditandai dengan menguningnya daun bawang, selanjutnya
tanaman layu dengan cepat (Jawa : ngoler). Untuk mencegah serangan penyakit ini
disemprot dengan fungisida.
2. Penyakit Bercak Ungu atau Trotol,
disebabkan
oleh jamur. Gejala serangannya ditandai terdapatnya bintik lingkaran konsentris
berwarna ungu atau putih-kelabu di daun dan di tepi daun kuning serta mongering
ujung-ujungnya. Serangan pada umbi sehabis panen mengakibatkan umbi busuk
sampai berair dengan warna kuning hingga merah kecoklatan.cara pengendalianya
dengan cara menyemprot dengan Fungisida.
3. Penyakit Antraknose atau Lompor, Gejala serangan adalah ditandai terbentuknya
bercak putih pada daun, selanjutnya terbentuk lekukan yang akan menyebabkan
patahnya daun secara serentak Istilah petani lompor cara pengendalianya dengan
cara menyemprot dengan Fungisida.
6. PANEN DAN
PACA PANEN
1. Panen
Bawang merah sudahsiap panen pada umur 55 – 60 hari setelah tanam dengan
ciri tanaman sudah rebah sekitar 70 % leher
batang kosong, umbi berwarna merah dan kelihatan di permukaan tanah. Rata-rata produksi bawang merah di Kedungadem 10 ton perhektar.
2. Pasca Panen
Penanganan Pasca baru dilakukan sebagian kecil
petani umumnya bawang merah dijual secara borongan oleh pedagang.