Senin, 22 Agustus 2016

TP PKK Kecamatan Kedungadem Meriahkan Gerak Jalan Tingkat SMA/SMK dan Umum Kecamatan Kedungadem


Kedungadem-Berbagai acara diadakan dalam rangka Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-71 Tahun 2016. Salah satunya adalah Gerak Jalan tk. SMA/SMK dan Umum yang dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 21 Agustus 2016. 
Acara ini diikuti oleh kurang lebih 2000 orang peserta. Tahun ini adalah penyelenggaraan dengan peserta terbanyak. Cuaca yang cerah sangat mendukung kegiatan, hingga kegiatan berjalan dengan lancar.

Sabtu, 20 Agustus 2016

Pelayanan Rutin KB Implan untuk Masyarakat Kedungadem



Kedungadem-Kontrasepsi (KB) implan adalah tube fleksibel sekitar 40 mm yang dimasukkan di bawah kulit lengan atas. KB implan menghentikan pelepasan sel telur dari indung telur dengan melepaskan progesteron secara lambat ke dalam tubuh. Progesteron mempertebal mukus serviks dan mempertipis rahim. Hal ini akan menyulitkan sperma untuk bergerak melalui serviks dan untuk mempersulit rahim menerima telur yang dibuahi. UPT BPPKB Kecamatan Kedungadem bekerja sama dengan KKB Kedungadem (Puskesmas Kedungadem) memberikan pelayanan rutin pemasangan KB Implan bagi warga masyarakat Kedungadem. 
Pada Bulan Agustus 2016 telah dilaksanakan 2 kali pelayanan yaitu pada tanggal 10 Agustus 2016 sebanyak 50 orang terlayani dan pada tanggal 18 Agustus sebanyak 70 orang terlayani.
Pelayanan diberikan secara cuma-cuma (gratis) tanpa syarat apapun. Calon akseptor cukup mendaftar pada Kader KB dan datang langsung ke Puskesmas sesuai jadwal yang telah ditentukan untuk mendapatkan pelayanan.
Kelebihan penggunaan KB Implan adalah :

  • dapat bekerja sampai 3 tahun
  • implan tidak menginterpusi hubungan seks (jadi cairan sperma dapat dikeluarkan di dalam vagina)
  • merupakan pilihan yang tidak menggunakan basis estrogen
  • tidak perlu mengingat minum obat KB setiap hari
  • implan aman digunakan ketika menyusui
  • kesuburan dapat kembali normal sesegera mungkin setelah implan dicabut
  • menawarkan proteksi melawan radang panggul juga terhadap kanker kandungan
  • implan dapat mengurangi periode yang berat atau periode yang nyeri setelah penggunaan selama setahun
  • setelah implan dimasukkan, Anda dapat beraktivitas dengan normal
sedangkan kekurangan KB implan adalah :
  • sekitar 20% wanita yang menggunakan implan tidak mengalami menstruasi
  • sekitar 50% mengalami menstruasi yang jarang atau berkepanjangan
  • terdapat efek samping seperti: nyeri kepala, jerawat, mual, perubahan mood
  • beberapa obat mengurangi efektivitas KB implan: obat HIV, epilepsi, obat komplementari, antibiotik rifabutin dan rifampisin
  • pada kasus yang jarang, tempat masuk KB implan dapat terinfeksi. Jika hal ini terjadi area tersebut dibersihkan dan diberikan antibiotik.

Jumat, 19 Agustus 2016

Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-71


Kedungadem-MERDEKA!!!! Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI yang ke-71 di Lapangan Desa Tumbrasanom pada hari Rabu (17/8/2016).
Dengan dipimpin oleh Bapak Camat Kedungadem Drs. ARWAN, M.Si upacara berjalan khidmat. Upacara ini diikuti oleh seluruh elemen masyarakat se-Kecamatan Kedungadem mulai dari Pelajar, Guru, Pegawai di instansi se-Kecamatan Kedungadem, seluruh kepala desa se-Kecamatan Kedungadem, dll. Tidak ketinggalan Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Kedungadem beserta pengurus dan Ketua Tim Penggerak PKK Desa se-Kecamatan Kedungadem juga mengikuti turut serta dalam Upacara tersebut. Setelah Upacara dilakukan acara Resepsi di Pendopo Kecamatan Kedungadem. Pada acara resepsi ini juga dilangsungkan lomba tumpeng yang diprakarsai oleh pengurus PKK Kedungadem dan diikuti oleh Tim Penggerak PKK Desa dan Instansi se-Kcamatan Kedungadem.

Lomba Tumpeng Meramaikan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-71


Kedungadem-Seperti tahun-tahun sebelumnya, Tim Penggerak PKK Kecamatan Kedungadem mengadakan Lomba Tumpeng dalam rangka Peringatan HUT Kemerdekaan RI yang ke-71. Lomba dilaksanakan pada saat acara Resepsi Peringatan HUT Kemerdekaan RI di Pendopo Kecamatan Kedungadem yang diikuti oleh Tim Penggerak PKK Desa dan Dinas Instansi se-Kecamatan Kedungadem. 
Dengan mendatangkan Juri dari 3 unsur yang berbeda. Juri pertama dari unsur Pendidikan yaitu ibu Sunarti S.Pd, M.Pd , Juri kedua dari unsur Kesehatan yaitu Ibu Suharti, S.ST dan Juri ketiga dari unsur PKK yaitu Ibu Yulik Untari, SH. Lomba. Penilaian Lomba dilakukan dengan 3 (tiga) aspek antara lain Aspek Keindahan, Aspek Gizi dan Aspek Rasa. 3 pemenang diambil dari peserta yang mendapat nilai tertinggi.
Sebagai Juara I diraih oleh Persit Kedungadem. Juara II diraih oleh Tim Penggerak PKK Desa Babad dan Juara III diraih oleh SMPN III Kedungadem.
Penyerahan hadiah diberikan langsung oleh Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Kedungadem, Camat Kedungadem dan Ketua Panitia Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-71 Tahun 2016.

Embung Pedang, dari Sawah hingga Ikon Wisata


Embung Pedang merupakan salah satu embung yang ada di Kabupaten Bojonegoro, tepatnya berada di Desa Kepohkidul Kecamatan Kedungadem. Daerah sekitar Desa Kepohkidul ini awalnya merupakan daerah yang susah air terutama pada saat musim kemarau. Untuk mengairi persawahan di sekitar Desa Kepohkidul ini Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Pengairan pada tahun 2012 membangun embung pedang ini seluas 1 hektare dengan kedalaman 7 meter. Karena adanya pengendapan saat ini kedalaman embung hanya tinggal 4 meter.
Pembangunan embung pedang ini sangat menguntungkan bagi masyarakat di Desa Kepohkidul. Dari awal pembangunan sampai dengan saat ini air di embung pedang tidak pernah kering. Sawah yang awalnya merupakan sawah tadah hujan dimana dalam 1 tahun hanya bisa 1 kali tanam, saat ini bisa lebih dari sekali tanam karena pada musim kemarau kebutuhan airnya bisa tercukupi dari embung tersebut. selain untuk mencukupi kebutuhan pertanian, masyarakat sekitar pada musim kemarau juga mengambil air dari embung untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, mencuci, dll, namun tidak untuk dikonsumsi.
Ikan yang hidup di embung pedang ini adalah nila, tombro, wader, dan masih banyak yang lainnya. Benih ikan tersebut pada awalnya ditabur oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, kemudian banyak para pemancing dan pemerhati lingkungan yang juga turut menaburkan benih-benih ikan di embung tersebut untuk pancingan. Pemancing bisa datang kapan aja untuk menyalurkan hobi mancing dengan membayar kepada pengelola embung. uang yang haruds dikeluarkan oleh para mania pancing ini cukup murah meriah.

Pada hari minggu ataupun hari-hari libur biasanya banyak masyarakat yang datang untuk refresing. Pengunjung yang datang bisa dari segala umur dari anak-anak hingga orang tua, tak ketinggalan juga kaum remaja dengan membawa pasangan bersuka ria dengan dukungan panorama alam di sekitar dengan nuansa alami. Tak perlu susah-susah untuk bisa mencapai lokasi embung pedang ini, dari Kota Bojonegoro kurang lebih 30 km, kawasan embung berada di jalan Kedungadem-Sugihwaras, dari pasar Kedungadem hanya cukup waktu 5 menit.

Rencana kedepan fungsi sebagi tempat wisata dari embung pedang ini akan lebih ditingkatkan lagi dan diharapkan akan menjadi ikon wisata di Desa Kepohkidul pada khususnya dan Kecamatan Kedungadem pada umumnya. Dengan demikian tingkat perekonomian warga Desa Kepohkidul akan semakin meningkat.

Rabu, 17 Agustus 2016

PKK Kecamatan Kedungadem Ikut Sukseskan Update Data Dasawisma Berbasis IT


Kedungadem-Mendengar kata Dasawisma tentunya sudah tidak asing lagi bagi telinga kita. Kelompok Dasawisma merupakan kelompok potensial terdepan dalam pelaksanaan kegiatan PKK karena dapat membina keluarga secara langsung dan menjangkau sasaran keluarga sebagai kelompok terkecil dalam masyarakat yang mempunyai arti besar dalam proses pembangunan, karena kondisi keluarga merupakan barometer bagi kesejahteraan masyarakat pada umumnya.
Khusus untuk Kabupaten Bojonegoro, Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro Ibu Mahfudhoh Suyoto telah memprakarsai sebuah aplikasi pengisian data dasawisma yang berbasis IT dan bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika. Dengan aplikasi ini diharapkan Kader Dasawisma di tingkat desa menjadi Kader yang "Melek IT".
Setelah mendapatkan Pelatihan IT yang dilaksanakan di Pendopo Kecamatan Kedungadem, Kader Dasawisma Desa se-Kecamatan Kedungadem mulai melakukan entri data dasawisma sesuai data yang ada di desa. Ketua Tim Penggerak PKK Desa dan Kecamatan juga turut memantau pelaksanaan entri data dasawisma untuk menjamin kelancaran pengisian data dan memastikan data terisi dengan benar.

Senam Budaya Kolosal Sehatkan Wanita Bojonegoro



Bojonegoro-Stadion Letjen H. Soedirman terlihat ramai pada Sabtu, 6 Agustus 2016. Lebih dari 8000 wanita di Kabupaten Bojonegoro ikut memeriahkan Senam Budaya Kolosal Nusantara yang dilaksanakan oleh Persatuan Wanita Olahraga Seluruh  Indonesia (Perwosi) Bojonegoro. Tak ketinggalan kontingen dari Kecamatan Kedungadem turut meramaikan acara tersebut.
Para peserta terlihat kompak mengikuti gerakan yang dipimpin oleh Ketua Perwosi Bojonegoro Ibu Siti Aminarti Setyo Hartono dengan mengenakan kaos kuning, satu hal yang menarik dari kostum senam adalah selendang yang disematkan dipinggang peserta yang bercorak Batik khas Jonegoroan.
Tiga Rekor MURI dipecahkan pada acara tersebut. Rekor MURI pertama diberikan kepada Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) atas prestasinya sebagai pendukung Senam dengan muatan budaya lokal dengan peserta terbanyak.
Rekor MURI kedua diberikan kepada Pemkab Bojonegoro yang telah sukses menyelenggarakan senam dengan peserta terbanyak. Ketiga diberikan kepada Ketua Perwosi Kabupaten Bojonegoro atas inisiatif dan pemrakarsa senam dengan muatan budaya lokal dengan peserta terbanyak.
Senam ini diadakan juga sebagai upaya mensukseskan Gerakan Desa Sehat dan Cerdas yang diprakarsai oleh Bapak Bupati Bojonegoro Suyoto.

Selasa, 16 Agustus 2016

Menuju Kedungadem Sentra Bawang Merah



             
Bawang merah (Allium cepa) merupakan salah satu  Tanaman bernilai ekonomi tinggi dan sudah sejak lama  dibudidayakan oleh petani Kedungadem ,dan berkembang pesat sejak tahun 2007 terutama di Desa Pejok dan Desa Duwel dan sudah merupakan tanaman pokok selain tanaman pangan. saat ini tanaman bawang merah telah mencapai luas 1650 hektar yang tersebar di 16 Desa

Kecamatan Kedungadem merupakan daerah tadah hujan  dengan Topografi kemiringan 30 derajat .Dan merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Bojonegoro  sebagai sentra tanaman bawang merah yang dibudidayakan  di musim penghujan yaitu antara Bulan Oktober sampai dengan Bulan Mei sebanyak dua kali musim tanam .

Berikut sekilas  langkah-langkah  yang dilakukan oleh petani di dalam berbudidaya bawang merah.
1. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah dilakukan saat hujan telah turun beberapa kali dan tanah  sudah cukup basah dengan cara dicangkul atau gancu atau juga bisa dibajak  pakai Hand Traktor.selanjutnya tanah di olah lagi dengan dicangkul ke dua atau diolah pakai cultivator sampai tanahnya genbu,.sambil pengolahan tanah kedua ini disebarkan pupuk organik sebanyak 2 ton per hektar.
Selanjutnya dilakukan pembuatan guludan/bedengan. Guludan/bedengan dibuat dengan lebar 1-1,2 meter dengan panjang sesuai petak sewah. Tinggi guludan 30 cm serta dibuatkan parit dengan lebar 40 -50 cm.

2.Pembenihan dan Penanaman
Sampai saat benih yang ditanam masih didatangkan dari luar daerah,dan baru 10 % petani mengusahakan benih sendiri di musim tanam I dan 20 % di musim tanam ke II. sedangkan Varietas yang cocok di usahakan adalah Bauji dan Manjung. Kebutuhan benih untuk  setiap hektar sebanyak 1 ton
Penanaman dilakukan setelah tanah betul –betul basah , tanah guludan bagian atas diratakan kemudian dibuat alur  kecil sedalam 5 cm. Dengan jarak antar alur 15-20 cm.
Benih/umbi  yang telah dipilih dipotong ujungnya 1/3 bagian  . Pada saat tanam, bagian umbi bibit yang telah siap tanam dibenamkan ke dalam permukaan tanah tetapi pucuk umbi usahakan jangan tertutup tanah. Dengan jarak tanam antar baris 10-15 cm.
Untuk mengurangi pertumbuhan gulma petani menyemprot dengan herbisida pra tumbuh.

 3. Pemupukan
Pupuk dasar diberikan dengan cara disebar  sebelum   guludan bagian atas  diratakan  agar pupuk dasar bercampur dengan tanah guludan bagian atas dengan dosis 150 Kg.pupuk NPK dan !00 KG.Pupuk SP 36.   
Pemupukan susulan  dilakukan 2 kali yaitu:
- Saat Tanaman berumur 2 minggu : 25 kg Urea + 50 kg ZA+50 kg Kcl +NPK 100 Kg. - Saat Tanaman umur 4 minggu :  50 kg ZA+50 kg KCl +100 Kg NPK. Dicampampur secara merata semua jenis pupuk tersebut dan diaplikasikan di sekitar rumpun atau garitan tanaman.

 4. Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan  dilakukan umur 20 HST dan dilakukan secara manual dengan mencabut dan  membuang gulma yang ada di sekitar tanaman. Kemungkinan gulma dijadikan inang hama untuk peletakan telur ulat yang nantinya menyerang bawang merah. Pada saat penyiangan dilakukan pengambilan telur ulat bawang dan daun  yang terserang ulat untuk di musnahkan.
Dilakukan pendangiran dan pembubunan, yaitu tanah di sekitar tanaman didangir dan dibumbun agar perakaran bawang merah selalu tertutup tanah. Selain itu bedengan yang rusak atau longsor perlu dirapikan kembali dengan cara memperkuat tepi  guludan dengan tanah longsoran  yang berasal dari guludan.

5. Pengendalian Hama dan Penyakit
 Hama yang sering menyerang adalah
1.      Ulat Bawang
Cara pengendaliannya dengan cara manual yaitu  mengambil   telur- telur dan daun yang terserang dari rumpun tanaman  dan dimusnahkan. Apabila serangan sudah diambang ekonomi maka  dikendalikan dengan cara penyemprotkan  insektisida.
2.      Ulat tanah
Ulat ini berwarna coklat-hitam menyerang tanaman bawang merah dengan cara memakan bagian bagian titik tumbuhnya dan tangkai kelihatan rebah karena dipotong pangkalnya.  Cara pengendalianya juga disemprot dengan Insektisida.

Penyakit yang yang sering menyerang pada awal pertumbuhan adalah
1.      penyakit layu Fusarium.
Gejala serangan penyakit ini ditandai dengan menguningnya daun bawang, selanjutnya tanaman layu dengan cepat (Jawa : ngoler). Untuk mencegah serangan penyakit ini disemprot  dengan fungisida.
2.      Penyakit Bercak Ungu atau Trotol,
disebabkan oleh jamur. Gejala serangannya ditandai terdapatnya bintik lingkaran konsentris berwarna ungu atau putih-kelabu di daun dan di tepi daun kuning serta mongering ujung-ujungnya. Serangan pada umbi sehabis panen mengakibatkan umbi busuk sampai berair dengan warna kuning hingga merah kecoklatan.cara pengendalianya dengan cara menyemprot dengan Fungisida.
3.      Penyakit Antraknose atau Lompor,  Gejala serangan adalah ditandai terbentuknya bercak putih pada daun, selanjutnya terbentuk lekukan yang akan menyebabkan patahnya daun secara serentak Istilah petani lompor cara pengendalianya dengan cara menyemprot dengan Fungisida.

 6. PANEN DAN PACA PANEN
1. Panen
Bawang merah sudahsiap panen pada umur 55 – 60 hari setelah tanam dengan ciri  tanaman sudah rebah sekitar 70 % leher batang kosong, umbi berwarna merah dan kelihatan di permukaan tanah. Rata-rata produksi bawang merah di Kedungadem 10 ton perhektar.

2.      Pasca Panen
Penanganan Pasca baru dilakukan sebagian kecil petani umumnya bawang merah dijual secara borongan oleh pedagang.